Pangeran Antasari: Pahlawan Nasional dari Kalimantan Selatan
Pangeran Antasari dilahirkan dengan nama Gusti Inu Kartapati. Ia merupakan keturunan bangsawan Kesultanan Banjar dan cucu dari Pangeran Amir. Sejak muda, ia sudah menunjukkan bakat kepemimpinan dan kecerdasan yang luar biasa.
Pada tahun 1859, Belanda mulai melakukan intervensi terhadap Kesultanan Banjar. Pangeran Antasari, yang saat itu menjabat sebagai Pangeran Mangkubumi, tidak tinggal diam. Ia memimpin perlawanan rakyat Banjar terhadap Belanda.
Perlawanan Pangeran Antasari dan pasukannya berlangsung selama bertahun-tahun. Mereka berhasil merebut beberapa wilayah dari Belanda dan membuat Belanda kesulitan untuk menaklukkan Kalimantan Selatan.
Pangeran Antasari tidak hanya berperan sebagai pemimpin militer, tetapi juga sebagai pemimpin politik dan agama. Ia mempersatukan rakyat Banjar dari berbagai suku dan agama untuk melawan Belanda.
Pangeran Antasari wafat pada tanggal 11 Oktober 1862 karena penyakit cacar. Ia dimakamkan di Kampung Melayu, Tambarangan, Kalimantan Selatan.
Atas jasa-jasanya dalam melawan penjajahan Belanda, Pangeran Antasari dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 6 November 1963.
Pangeran Antasari meninggalkan banyak warisan berharga bagi bangsa Indonesia. Ia dikenang sebagai sosok pemimpin yang berani, tangguh, dan pantang menyerah. Semangat perjuangannya terus menginspirasi generasi muda untuk terus menjaga kemerdekaan Indonesia.
Referensi
Wikipedia: URL Wikipedia Pangeran Antasari